Part 33: Dropped

1926 Kata

Pukul tiga kurang sepuluh menit, aku sudah sampai di kantor dengan perasaan kalut yang menyelimuti hatiku. Kini aku menyesali keputusan impulsif yang kuambil saat Amaris mengajakku bertemu tadi pagi. Fakta baru bahwa suamiku sedang menunggu pemilik hatinya membuatku linglung. Ditambah dengan denyutan di pelipisku semakin memperparah keadaanku saat ini. "Kamu darimana?" tanya Rafa ketika aku masuk ke ruangannya dengan wajah yang nggak tampak seperti biasanya. Aku terlalu malas menanggapi pertanyaannya untuk saat ini. Iya, aku tau, itu adalah dosa ketika istri melawan suaminya. Tapi perasaanku saat ini rasanya campur aduk nggak karuan. Apa masih bisa aku bersikap seperti biasa padanya seakan nggak terjadi apapun? Aku hanya meminimalisir keluarnya kata-kata yang akan membuatku menyesal d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN