Apa yang terjadi semalam cukup untuk menjadi pengalaman. Entah sebagai kenangan manis atau sesuatu yang akan disesali kelak, Sonya belum tahu. Tapi yang jelas, dia berniat untuk lebih berhati-hati. Atau tepatnya, tidak akan pernah mengulangi lagi, sekalipun Zeron sampai memohon. Dan sekarang, sudah waktunya dia kembali menjalani rutinitas seperti biasa sebagai karyawan magang di perusahaan yang dipimpin oleh suaminya sendiri, tapi di hadapan teman-teman atau karyawan lain, Sonya tetaplah seorang anak magang biasa yang tak ada istimewanya. Ruang kerja itu masih seperti awal mereka datang. Tidak terlalu luas, dengan empat meja sejajar menghadap dinding, dan seperangkat komputer yang dibagi dua shift. Di sudut kanan, Sandra sudah lebih dulu duduk, menunduk di depan monitor. Sonya masuk sam