Mati kutu, Zeron nyaris tak berkutik. Tatapan tajam Sonya yang menuntut jawaban terasa jauh lebih menakutkan daripada operasi besar atau pasien darurat di ruang ICU. Pertanyaan barusan menyentaknya dari rasa percaya diri semu. Untuk beberapa saat, pria itu hanya bisa diam. Bibirnya terbuka, lalu tertutup kembali. Seperti orang yang kehilangan kosa kata secara tiba-tiba. "Soal itu ...." Zeron akhirnya bersuara. Suaranya pelan, berat, seperti menelan duri sambil bicara. Namun Sonya keburu menyela. “Iya, 'kan? Pasti deh. Mana mungkin tidak,” sergah Sonya sinis, alisnya terangkat tinggi, tatapan matanya penuh tuntutan yang tak terbantahkan. Dia bosan menunggu Zeron mengaku. Jadi, secara sepihak, Sonya menyimpulkan sendiri bahwa suaminya sudah pernah, bahkan mungkin lebih dari sekali menikm