Selepas meninggalkan kampus, Zeron kembali ke mobilnya dengan langkah panjang namun tetap terkontrol. Tangannya sempat meraih ponsel dan memeriksa ulang jadwal hari ini, sebelum akhirnya melajukan mobil menuju kantor. Di dalam kabin yang dingin dan sunyi, pikiran Zeron masih tertinggal pada wanita yang baru saja dia tinggalkan di kelas tadi. Senyum tipis tersungging di bibirnya tanpa ia sadari, seolah dunia sedang bersikap baik padanya, untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Perjalanan menuju kantor terasa lebih ringan dari biasanya. Bahkan lalu lintas ibu kota yang penuh sesak dan deretan klakson yang bersahutan tak mampu meruntuhkan ketenangan hati Zeron pagi ini. Andai kata banjir sekalipun, mungkin Zeron akan tetap tersenyum saking baiknya suasana hati pria itu. “Jakarta