Rayden mengusap tangan Ruby yang tampak lebih segar dari kemarin. Kondisi Ruby semakin hari semakin membaik meski ia belum mengingat semuanya. “Kenapa tidak tidur? Tidur lah,” ucap Rayden. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, tapi Ruby masih terjaga. “Kau … juga tidak tidur,” kata Ruby. Rayden tersenyum tipis dan mengatakan, “Aku akan tidur setelah kau tidur.” Ruby hanya diam tanpa berhenti memandangi Rayden. Sejak kemarin, Rayden selalu menemaninya. Bahkan, meski ada kedua orang tuanya sekalipun, Rayden juga menemaninya. Sebaliknya, Jade justru menghilang. “Kau … sudah tidak sibuk?” Rayden terdiam mencerna pertanyaan Ruby. “Sibuk?” Ruby mengangguk pelan. “Kak Jade bilang, kemarin kau sibuk. Tapi sekarang kau di sini, jadi sudah tidak sibuk?” Rayden kembali terdiam. Ia tak