Melody menelan kuat-kuat mendengar peringatan pamannya. Ia masih tidak bisa memaafkan kebohongan yang dijejalkan ke otaknya selama ini, tetapi ia tak bisa mengabaikan omongan Fadil. Ia memang harus berhati-hati dengan mertuanya yang jahat. Namun, ia bukan Melody yang lemah lagi. Ia akan menjadi kuat. Melody meremang setelah ia mengakhiri panggilannya dengan Fadil. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan meskipun kini ia sadar ia adalah istri dari Kavi dan ibu dari Dika. Apakah ia harus mengatakan itu pada mereka? Tidak, ia masih harus berhati-hati dengan situasi. Bahkan jika ia adalah istri Kavi, ia merasa tak memiliki perasaan apa pun untuk pria itu. Suami-istri seharusnya saling mencintai. "Apa yang harus aku lakukan?" Melody meraba pipinya yang memanas. Benaknya dipenuhi sosok Kavi yang