Bab 111. Karma

1627 Kata

Melody bermimpi malam itu. Ia merasa begitu lelah, otot tungkainya seolah mau sobek karena ia terus berlari dan berlari. Napasnya terengah ketika ia menoleh dan mendapati seseorang sedang mengejarnya. Dengan ketakutan, ia membelok. Tertatih-tatih ia memasuki sebuah bangunan tua di dalam kegelapan. Ia tak melihat apa pun, tetapi di sana ia merasa jauh lebih aman. Melody mengedarkan matanya. Ia lalu membelai perutnya yang sangat besar. Ia tidak sendirian, ia bersama bayinya. Melody baru saja hendak bernapas lega, tetapi tiba-tiba orang itu membuka pintu dan ia menjerit. "Melo! Melody!" Kavi memanggil Melody seraya mengguncang tubuhnya. Melody membuka mata dan ia baru sadar, ia sedang bermimpi buruk. Ia menyeka wajahnya dengan kedua celah tangan lalu ia mulai terisak--tidak sadar. "Kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN