Hari Minggu pun tiba. Melody sudah cukup familiar dengan rumah Kavi. Bisa dibilang, ia sangat betah tinggal di sana. Dika begitu senang dengan keberadaan Melody karena kini, ia bisa terus bersama ibunya. Dan hari ini mereka memiliki rencana untuk datang ke rumah Anjar. Melody agak gugup karena ia belum mengingat mereka sama sekali. Padahal beberapa kilasan masa lalu terkadang muncul di mimpinya. "Papa kenapa?" tanya Melody ketika melihat Kavi hanya mencermati ponselnya. Kopi panasnya dianggurkan sejak tadi. "Ehm, nggak," jawab Kavi. Ia meletakkan ponselnya lalu mengambil cangkir dan mulai menyesap kopinya. "Jadi, kenapa dari tadi malah bengong?" tanya Melody yang tak puas dengan jawaban Kavi. Ia melirik ponsel Kavi. "Apa ada kabar buruk?" "Ehm ... sebenarnya iya," jawab Kavi. Melody t