Melody mengusap wajahnya yang basah dengan air mata. Ia merasa jauh lebih tenang setelah melakukan sholat dengan Kavi. Ia menangis, mencurahkan isi hatinya pada Sang Maha Pencipta. Melody lantas menatap Kavi yang baru saja membalik badan. Ia menjangkau tangan Kavi lalu mencium punggung tangan suaminya itu. "Kamu udah merasa lebih baik?" tanya Kavi seraya mengusap puncak kepala Melody. Melody mengangguk pelan. "Ya. Makasih, Kak. Aku udah nggak ketakutan lagi." "Aku udah tanya mama. Kata mama luka papa nggak parah. Jadi nggak ada alasan papa untuk melaporkan masalah ini ke polisi. Kamu jangan khawatir, kita punya bukti kalau papa berniat melecehkan kamu," ujar Kavi getir. "Ehm, kayaknya, aku mau terima tawaran om Fadil tadi, Kak. Siapa tahu, om Fadil bisa mengajukan pinjaman di bank. Aku