"Kak Kavi itu baik. Ganteng banget pula. Aku suka banget sama dia," jawab Desi. "Tapi dia sudah menikah dan punya istri. Udah mau jadi bapak pula. Kamu nggak mikir dua kali untuk dekatin bos Kavi?" tanya Sultan yang hanya bisa menggeleng tak habis pikir dengan apa yang diucapkan oleh Desi. "Istrinya jelek. Aku yakin kak Kavi pasti bakalan bosen sama cewek kayak gitu. Aku sanggup nungguin sampai hati kak Kavi belok ke hati aku," kata Desi dengan nada penuh harap. Kembali, Sultan membuang napas panjang. "Kalau kamu merasa kamu itu cantik, seharusnya kamu bisa tunjukkan ke bos Kavi kalau kamu bisa mendapatkan pria lain yang jauh lebih baik daripada dia, Des." "Tapi, nggak ada yang lebih baik dibandingkan kak Kavi. Aku udah terlanjur suka sama dia." Desi memungkas obrolan ini karena ia ma