Kavi berdehem pelan. Ia meremas tangan Melody ketika ia bicara pada paman Melody. "Saya sudah mengusulkan itu pada Melody, karena saya ada usaha kecil-kecilan. Tapi, Melody menolak. Apa Om bisa menjamin semuanya aman? Saya bisa membayar cicilannya nanti kalau pinjaman itu bisa dilakukan." Tina tertawa dengan ekspresi mencela ke arah Kavi. "Seharusnya, kamu bicara sama ayah kamu, Kav. Apa kamu nggak bisa membujuk ayah kamu supaya menghapuskan utang itu?" Melody melotot pada bibinya. Semua tidak sesederhana itu. Utang itu sangat banyak dan jelas Kavi tak bisa membujuk ayahnya karena hubungan mereka yang kurang baik. Dan juga, Andi terlanjur menginginkan dirinya. Itu saja sudah membuat Melody merasa ngeri. "Saya dan ayah saya nggak akur," jawab Kavi. "Kalau Om beneran mau mengajukan pinjam