“Bimby ke mari?” tanya Sasmita pada Jofan yang hanya tidur menyamping, matanya terpejam. Namun, dia tidak sedang tidur. “Di mana anak itu? Dia bahkan tak menyentuh sarapannya.” Kembali terdengar suara Ibu Roland yang berbalik untuk keluar dari ruangan tersebut, tetapi langkahnya tertahan ketika mendengar suara gerakan. Jofan bereaksi, sang perempuan paruh baya bersyukur dalam hati. Setidaknya pria tersebut masih bisa menunjukkan kehidupan, tidak lagi menjadi mayat hidup. Ini hari kedua sejak hari itu, pertemuan antara sepupu yang seharusnya menjadi momen pelepas rindu justru menciptakan bencana. “Bukannya Bobby selalu bersamanya?” tanya Jofan dengan kening berkerut, “di mana Bobby?” Sasmita hanya mengangkat wajah guna mengamati sang lelaki, “ibu menyuruhnya bekerja karena sudah sering