Chapter 43. Akal Bulus Bagas.

1721 Kata

Angin semilir menggigilkan Lara yang duduk dalam boncengan Ahsan. Lara menaikkan kelepak jaketnya yang melorot. Udara dingin semakin bertambah dingin karena terpaan angin selama bermotor. "Mbak kita berhenti sebentar ya? Saya mau menyapa Bu Jujuk dulu." Ahsan melambatkan kendaraan. Ia menghampiri seorang ibu yang berjalan di sisi jalan. Ibu-ibu aneh yang tadi, batin Lara. "Selamat pagi, Bu Jujuk. Baru pulang dari Jakarta ya? Kok Ibu jalan kaki ke rumah?" Ibu ini bernama Jujuk rupanya. "Tadi Ibu di jemput Fuad. Tapi motornya malah mogok. Ya sudah Ibu jalan kaki saja sekalian olah raga." "Oh. Pantesan. Ibu akan berlebaran di sini ya ?" tebak Ahsan. "Iya. Wawan dan Ria berkali-kali menelepon Ibu agar berlebaran di sini. Kangen nenek katanya. Kamu--" Bu Jujuk tiba-tiba menghentikan p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN