40. Bongkahan Puzzle Masa Lalu

1775 Kata

Tarik napas, keluarkan. Tarik napas lagi, keluarkan lagi. Sekali lagi, tarik napas lagi dan keluarkan lagi.  “Duh, gimanaaa!” Aku menjerit tetahan di balik pintu kamar mandi.                 Aku lebay nggak, sih? Asli deh, detak jantungku udah nggak bisa dikondisikan ketika Mbak Della mengantarkanku ke kamas Mas Adim, sementara si empunya lagi-lagi masih kedatangan tamu. Awalnya aku masih ingin menemani dibawah, tapi Mbak Della bilang aku naik dan mandi saja dulu. Wajahku kelihatan lelah. Mbak Della juga bilang, selelah-lelahnya mempelai laki-laki, masih lelah mempelai perempuan.                 Tok tok!                 Aku berjengit kaget ketika tiba-tiba pintu kamar mandi di ketuk dari luar. “La, masih mandi kah?” aku mendengar suara Mas Adim setengah berteriak. “U-udah seles

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN