51. Ternyata Oh Ternyata

2885 Kata

Asni Dewi. Aku membaca nama itu lagi dan lagi, mencoba mengingat kapan aku mendengar nama itu untuk untuk pertama kali. Pasalnya, aku langsung merasa nama itu familiar begitu Mas Adim menyebutkan bawah nama itu adalah pelaku dibalik preman yang hampir mencelakaiku dua kali. “Gimana, La? Ingat dia siapa?” tanya Mas Adim setelah beberapa saat lamanya aku hanya diam. “Siapa ya, Mas? Asli loh, namanya familiar banget, tapi aku belum bisa ingat.” Aku menepuk kepalaku berkali-kali karena meski sudah beberapa menit berlalu, aku masih belum juga ingat pernah mendengar nama itu di mana. “Nyerah, La?” tanya Mas Adim sambil mengusap kepalaku pelan. “Lah? Mas Adim tahu?” “Ya tahu.” “Kok diem aja, sih?” “Lah kamu nggak nanya, mana udah keburu bilang kalau kamu familiar dengan nama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN