50. Sebuah Kabar

2940 Kata

“Belum tidur, La?” Aku yang masih iseng scroll sosial media, seketika menoleh ketika melihat Mas Adim keluar dari kamar mandi. Dia meletakkan handuk di sandaran kursi depan meja rias, lalu segera naik ke tempat tidur untuk bergabung denganku. “Belum,” “Kepikiran yang tadi siang?” tanyanya sembari masuk ke dalam selimut lalu bersandar di kepala ranjang sepertiku. Aku menoleh, lalu mengangguk. Tidak ada gunanya juga aku bohong, karena memang kejadian tadi siang cukup mengagetkanku dan membuatku takut. “Jangan takut, ya? Ada aku. Aku janji nggak akan ngebiarin kamu terluka sejengkalpun.” Aku kembali mengangguk, lalu tanpa bisa dibendung lagi, air mataku menetes. Melihatku mulai menangis, Mas Adim dengan sigap membawaku ke dekapannya. “Kita kan baru nikah satu mingguan, kenapa si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN