Tiga bulan berlalu... Hari ini aku merasa Kota Jogja terasa lebih terik dari biasanya. Matahari di atas sana bersinar dengan begitu terang, sampai-sampai membuat kulit terasa sakit jika terpapar sinarnya secara langsung. Saat ini aku sedang menunggu Mas Adim di cafe kecil dekat supermarket. Aku baru saja selesai belanja bulanan, sementara Mas Adim tidak bisa menemani karena dia harus bertemu Mas Razan untuk mengambil dokumen. Oh iya, ngomong-ngomong Aku sudah tidak memanggil suami Mbak Della dengan sebutan ‘pak’ lagi setelah Mbak Della sendiri yang menyarankan. Dia bilang mengubah panggilan itu perlu, agar kekeluargaannya semakin terasa erat. Memang sih, kalau aku manggilnya masih pakai ‘pak’, jadi berasa agak jauh. Apalagi Mas Adim juga sangat dekat dengan Mas Razan. “Ila... eh, Il