Pagi ini aku bangun lebih pagi dari biasanya. Bahkan sejak tadi malam, aku terus kebangun beberapa kali dan berharap pagi segera datang. Entah kenapa, saat ini perasaanku agak campur aduk dan sedikit sulit dijelaskan. Ngomong-ngomong aku baru saja selesai mandi, sementara Mas Adim masih tertidur dengan pulasnya. Tadi sehabis shubuh, Mas Adim memilih untuk kembali tidur sedangkan aku memilih untuk berkemas dan membereskan barangku yang nanti akan dibawa ke rumah baru. Aslinya aku tadi sempat mau turun ke bawah untuk bantu-bantu di dapur, tapi pesan dari Mbak Della sudah lebih dulu datang kalau aku tidak usah mikirin dapur dan fokus istirahat saja. Sejujurnya, lagi-lagi aku merasa semua ini seperti mimpi, apalagi setelah apa yang Mas Adim ucapkan semalam.