Angga memejamkan mata dan mulai membayangkan apa yang sedang terjadi di meja makan. Dari tempatnya berdiri, dia mulai bisa mendengar keriuhan-keriuhan. Mungkin ini saatnya bagi dia untuk muncul. Benar saja, di meja makan yang seharusnya akrab dan orang-orang duduk, kini semua sudah berdiri. Kienar dan Nyonya Angela sudah saling tatap seperti dua hewan buas yang siap melahap. Bumi sedikit bingung dan berusaha menahan Kienar yang sepertinya ingin segera meninggalkan tempat itu. Nawang menangis, Papa menahan Nyonya Angela, dan Nadia ... sibuk mengabadikan momen memalukan ini dengan ponselnya. Senyum licik dan puas tergambar jelas di wajahnya. Melihat kedatangan Angga, Nadia semakin memanasi Kienar. Diraihnya tubuh suaminya itu dan dia menempelkan tubuhnya ke tubuh Angga. Kienar memand