Pagi memang selalu lebih dingin di tempat ini. Membuat perempuan cantik itu selalu menggunakan baju berlapis untuk menghangatkan tubuhnya. “Sudah sampai mana jalannya?” tegur perempuan tua yang baru keluar dari dapur. Tangannya penuh jelaga karena menyalakan perapian untuk memasak air panas. Perempuan cantik sedikit chubby itu merentangkan kedua tangannya. Dipenuhinya paru-parunya dengan udara segar. Dia mengembuskannya perlahan sebelum menjawab perempuan tua yang kini berjalan ke sumur untuk menimba air. “Di dekat sini saja. Sudah nggak kuat jalan terlalu jauh. Cape sekali rasanya.” Dia duduk di bale-bale dan memandangi perempuan tua yang masih menimba dan mengisi ember-ember. “Perutmu itu sudah semakin besar. Wajar kalau cepat lelah. Kalau cape istirahat, nanti kalau uda