Arkan dengan sigap meraih tangan Airin yang kembali ingin memukulnya. Menahan gadis itu agar tidak kalap. Dia sedikit mengabaikan rasa sakit di pipinya akibat tamparan yang dilayangkan gadis itu padanya. ‘Apa maksudnya dengan foto?’ tanyanya membatin. “Apa yang kamu bicarakan Airin?!” tanya pria itu seakan tidak tahu menahu dengan tuduhan Airin tentang foto yang dimaksud. “Jangan pura-pura gak tahu! Om kan yang mengirim foto kita ke Bara, karena hanya Om yang tidur sama aku ...,” ucap gadis itu yang sudah menangis dan menghentikan gerakan tangannya yang hendak memukuli pria itu lagi. Percuma, dia tidak akan bisa melawannya. “Saya ....” Arkan tidak melanjutkan ucapannya, seketika dia langsung tersadar pasti itu ulah Sandra, karena Sandra pernah meminta foto padanya. Arkan membawa Ai