Sandra memperhatikan Airin yang sudah berganti pakaian dengan kaus crop top dan celana hotpants yang menampilkan kaki jenjangnya yang putih dan mulus. Tubuh Airin juga sangat ideal dan memiliki lekukan di bagian yang tepat. Andai Sandra seorang pria, sudah pasti dia akan langsung menerkam gadis itu karena kemolekan tubuhnya yang sangat menggairahkan. “Rin,” panggilnya pada sahabatnya menghalau pikiran negatif yang muncul tiba-tiba. Dia masih normal dan sama sekali tidak ada kelainan seksual bodoh yang seperti dipikirkannya tadi. Airin menyahut dengan gumaman, karena sibuk mengambil camilan dari rak cabinet di atasnya. “Acaranya seru? Rame?” tanya Sandra kepo. “Iya, rame kayak acara ulangtahun orang kaya kebanyakan gimana,” sahut gadis itu sekenanya. “Kalau saja lo lupa, lo juga o