Siang itu Airin sudah berada di apartemen Sandra. Tiba di sana sahabatnya langsung mencecar dirinya, seakan-akan tidak tahu menahu ke mana Airin bermalam. Padahal Sandra adalah orang yang paling tahu apa yang terjadi pada Airin. “Lo punya utang penjelasan sama gue!” cecar Sandra. “Aku pikir kamu sudah bisa menebaknya, San.” “Sama si Omnya Bara?” Airin mengangguk, mengiyakan. “Serius, Rin? Lo jadi simpanan doi lagi?” Airin lantas mencubit tangan Sandra saat mengatakan ‘simpanan’ kata itu sangat membuat Airin muak, meskipun dia sedang menjalani hubungan itu. “Susah ya, lepas dari pesona si Om,” goda Sandra dengan senyum mengejeknya. “Kemarin Bara ke sini,” ujar Airin mengalihkan percakapan. “Oh ya, ampun! Gue lupa kasih tau lo, kalau pagi-pagi dia ke sini nyariin lo. Dia bi