25. Sulit

1333 Kata

Airin terbangun pagi itu dengan suara dering panggilan dari ponselnya. Dia bergerak bangun masih dengan mata yang terpejam. Suara dering itu kembali mengganggunya, mau tak mau dia pun mengambil benda tersebut dan menghentikan suara gaduh itu. “Halo?” “Airin, kapan kamu pulang?” tanya seorang di seberang sana yang tidak lain adalah Elsa, ibunya. “Airin punya pekerjaan di sini, Ma. Mungkin nanti aku berkunjung kalau liburan.” Airin kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan menempelkan ponsel di telinganya. “Sudah mama katakan, kamu itu tidak perlu bekerja, Rin. Papamu sudah menjamin kehidupan kita lagi.” “Hm.” Meskipun demikian, Airin sudah terbiasa untuk mendapatkan hasil jerih payahnya sendiri, bukan hasil menadah dari ayahnya. Dia sudah cukup belajar dari pengalaman a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN