Cia mengantarkan keberangkatan Soni pagi itu. Ia merapikan dasi Soni lalu mengusap dadanya pelan. Senyum Cia melebar ketika Soni mencium pipinya. Pagi yang cerah, begitu juga dengan Cia yang sangat bersemangat. Ia akan mulai bekerja lagi hari ini. "Nah, Om bisa berangkat sekarang," kata Cia. "Iya, Sayang. Aku udah bawa bekal makan siang dari kamu dan aku penasaran hari ini bentuknya kura-kura atau kelinci," ujar Soni. Cia tertawa. "Nanti liat aja di kantor. Semoga Om suka. Kalau sempat nanti aku mampir ke kantor Om nanti, ya. Aku mau ke agensi om Ilham." "Iya, mampir aja kalau emang kamu mau." Soni mencium lagi pipi Cia. "Hati-hati kalau kamu ke sana, ya. Jangan lirik-lirik cowok ganteng di sana." "Nggaklah! Cuma Om yang paling ganteng," kata Cia cemberut. "Iya, Sayang. Aku percaya,