Bab 92. Tidur di Rumah

1509 Kata

Mobil Soni membelok perlahan ke halaman rumahnya. Ia tersenyum gugup ketika Cia terlihat hendak menangis di sebelahnya. Ia membuang napas panjang. "Nah, kita udah sampai di rumah, Sayang." Cia mengangguk. Ia merindukan rumah ini. Ia juga merindukan semua orang yang ada di dalam sini. Pasti Dwi dan Tri juga merindukannya. Belum lagi para tukang kebun. Cia menoleh pada Soni. "Aku nggak nyangka bisa pulang ke sini, Om." Cia mengusap pipinya. "Ya. Makasih kamu mau pulang ke sini, Sayang. Apa kamu mau pulang ke rumah papa kamu?" tanya Soni. "Besok, deh." Cia merasa lelah. Perjalanan ini cukup menyita tenaganya hingga ia merasa ingin segera mandi dan berbaring. "Oke. Yang penting kita udah nyampe rumah. Kamu bisa istirahat nanti, kita turun dulu," kata Soni. Ia menatap mobil orang tuanya ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN