4,5 Bulan Kemudian Bumi melangkah memasuki lobi pagi itu. Ia mempercepat gerak tungkainya ketika ia melihat Soni juga baru saja berangkat. Ia menyamai langkah si kakak yang seperti biasa bersama dengan Reno. Ia menoleh ketika Soni juga menoleh padanya. Ia melempar senyum tipis, tetapi Soni hanya mengangkat alis. Soni belum tahu bahwa ia adalah dalang di balik perpisahannya dengan Cia. Dan rasa bersalah terus menggerogoti Bumi andai saja ia boleh jujur. "Pagi, Mas Bumi," sapa Reno pada Bumi. "Pagi." Bumi membalas sapaan Reno. Ia lalu kembali menatap Soni. "Nanti malam, mau keluar makan?" "Nggak. Aku sibuk," jawab Soni. "Gimana kerjaan kamu?" "Baik. Ya, kayak gini," jawab Bumi. Ia mempercepat langkah karena Soni juga. "Kak, aku ... ehm, apa belum ada kabar?" Soni menghentikan langkahny