Bab 90. Kedatangan Mertua

1609 Kata

Cia tersenyum ketika Soni mulai memijat kakinya dengan lembut. Ia menyandarkan punggungnya di bantal dan menikmati pijatan dari sang suami. Sesekali, Soni melirik ke arahnya dan tersenyum tipis. "Lagi, Om, yang kiri itu." Cia menunjuk kakinya. "Siap, Sayang." Soni masih memijat kaki Cia yang terlihat agak bengkak itu. "Kamu mau makan apa? Coba sambil pesan makanan. Aku juga laper, Sayang." "Ehm, ya. Aku lihat-lihat menu dulu," kata Cia seraya membuka buku menu yang tergeletak di atas nakas. "Om mau apa? Kayak semalam?" "Boleh, terserah kamu. Aku ngikut aja, yang penting kamu suka," kata Soni. Ia melirik Cia yang masih membolak-balik buku menu. "Kamu sama sekali nggak ngerasa mual atau muntah selama ini?" Cia menggeleng. "Apa aja masuk, sih. Tapi, awal-awal itu kadang pusing. Aku pern

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN