Bab 6

1059 Kata
"Bu Sarah, ada yang harus Anda tahu tentang Tuan Keanu dan wanita bernama Sisil," begitu isi pesan dari anak buah Sarah yang dia suruh mengawasi Keanu selama dia di luar kota. Jantung Sarah berdegup kencang. Ia segera mengetik balasan, "Kirim semua buktinya ke email saya. Jelaskan secara detail." Beberapa detik kemudian, ponselnya bergetar lagi. Kali ini panggilan telepon. "Halo?" Sarah menyapa dengan nada tak sabar. "Bu Sarah, saya sudah mengirimkan foto dan laporan lengkapnya. Tapi saya pikir Anda perlu tahu langsung," ujar suara pria dari seberang telepon. Sarah menggertakkan gigi. "Bicaralah." "Tuan Keanu terlihat sering mampir ke apartemen Sisil sebelum berangkat ke kantor. Begitu juga saat pulang kantor dengan membawa berbagai macam makanan. Dia bahkan beberapa kali terlihat menginap di sana saat Anda sedang syuting di luar kota." Alis Sarah terangkat tajam. "Apa? Keanu menginap di sana?" "Benar, Bu. Selain itu, kami juga mendapati informasi bahwa Sisil telah diperkenalkan sebagai istri kedua Tuan Keanu di depan Nyonya Seina dan Pak Noah." Cangkir kopi yang dipegang Sarah bergetar. "Istri kedua?" "Betul, Bu. Nyonya Seina bahkan menyambut Sisil dengan sangat hangat, terutama setelah tahu wanita itu sedang mengandung." Sarah mencengkeram meja dengan kuat. Napasnya memburu penuh amarah. "b******n!" desisnya pelan. Ia segera menutup telepon tanpa menunggu balasan. Hatinya bergolak hebat. Keanu bukan hanya melanggar kesepakatan mereka, tapi juga mengkhianati pernikahan mereka. *** Pagi itu, Sarah duduk dengan wajah penuh amarah di kursi ruang keluarga Seina. Dalam genggamannya ada amplop besar berisi foto-foto yang dia pesan dari anak buahnya. Keanu yang duduk di sebelahnya tampak tenang meski Sarah terus menunjukkan wajah kesal. Dia sendiri juga tidak tahu, apa alasan Sarah meminta dia datang di rumah orang tuanya. "Kamu tahu, Keanu? Aku beneran nggak nyangka kamu bisa serendah ini," ujar Sarah dengan suara penuh sindiran. Keanu langsung menatap tajam istrinya. "Apa maksudmu, Sarah?" "Aku tahu, semuanya. Aku tahu apa yang sudah kalian sembunyikan dariku! Sayangnya, kalian tidak tahu, wanita seperti apa yang sudah kamu pelihara itu," geram Sarah sambil terus menggenggam amplop itu. Keanu menghela napas panjang. "Sarah, kalau kamu mau bahas sesuatu, katakan langsung. Jangan pakai drama seperti ini." Sarah tersenyum dingin, lalu membuka amplop di tangannya. Dia mengeluarkan beberapa foto dan melemparkannya ke atas meja di hadapan Seina dan Noah yang turut hadir. Seina terkejut melihat isi foto tersebut. "Astaga! Apa ini?" Keanu menatap foto-foto itu dengan dahi berkerut. Dalam gambar itu, terlihat Sisil sedang tidur di sebuah ranjang dengan seorang pria tak dikenal. Posisi mereka terlihat intim, seolah mereka telah menghabiskan malam bersama. Bahkan ada foto saat mereka berciuman. "Ini bukti siapa sebenarnya Sisil," ujar Sarah tajam. "Wanita itu nggak lebih dari perempuan murahan yang suka main belakang sama pria lain padahal dia sedang mengandung anak yang katanya itu anakmu!" Noah mencoba menenangkan situasi. "Sarah, kamu yakin ini bukan manipulasi? Foto-foto ini terlihat-" "Manipulasi atau bukan, faktanya tetap sama! Keanu udah salah besar mempercayai wanita rendahan seperti dia!" potong Sarah sebelum Noah mengatakan hal yang bisa mempengaruhi Keanu. Keanu yang semula tenang mulai mengepalkan tangannya. Wajahnya memerah menunjukkan dia sedang menahan emosinya. --- Tak lama setelah itu, Keanu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan cepat keluar rumah tanpa berkata apa-apa. "Keanu! Mau ke mana kamu?" teriak Seina cemas. "Aku harus selesaikan ini sekarang juga!" jawab Keanu singkat. Seina menatap suaminya. "Pa, Keanu!" Noah mengusap bahu sang istri. "Keanu sudah dewasa. Papa yakin, dia akan menyelesaikan masalah ini dengan baik." Seina menggelengkan kepalanya. "Bagaimana kalau tidak? Bagaimana kalau Keanu justru termakan gosip murahan itu dan mengusir Sisil? Dia mengandung cucu kita, Pa." Noah menghela napas panjang. "Kita lihat saja nanti, Ma. Kalau memang begitu, baru kita turun tangan." --- Mobil Keanu melaju kencang menuju apartemen Sisil. Di dalam pikirannya, foto-foto Sisil dengan lelaki lain menari-nari di pikirannya. Ada rasa sakit yang menusuk dadanya saat membayangkan Sisil tidur dengan lelaki lain. Meskipun, sebagian dirinya ingin menyangkal semua itu. Sesampainya di apartemen, Keanu langsung mengetuk pintu dengan keras. Sisil yang sedang duduk di ruang tamu terkejut mendengar suara ketukan itu. Dengan langkah perlahan, dia membuka pintu. Senyum di bibirnya mengembang saat melihat suaminya ada di hadapannya. Namun, beberapa saat kemudian, senyum itu menghilang saat melihat Keanu yang menatapnya tajam seolah ingin membunuhnya. "Keanu? Ada apa?" tanya Sisil bingung. Keanu masuk tanpa menunggu izin dan langsung menunjuk wajah Sisil. "Kamu pikir aku nggak tahu permainan busukmu?!" "Apa maksudmu?" Sisil semakin bingung. Keanu melemparkan amplop berisi foto-foto itu ke meja. "Lihat sendiri! Ini buktinya! Kamu selingkuh saat sedang mengandung anakku?!" Sisil memungut foto-foto itu dengan tangan gemetar. Begitu melihat isi foto tersebut, wajahnya pucat. "Ini bohong, Keanu! Foto ini nggak benar! Aku nggak pernah tidur sama pria lain! Cuma kamu lelaki yang menyentuhku. Kamu juga tahu sendiri, aku masih virgin saat melakukannya pertama kali denganmu!" serunya panik. Keanu tertawa sinis. "Oh, jadi sekarang kamu mau bilang ini fitnah? Setelah semua perhatian yang aku kasih, ini balasanmu?" Air mata mulai mengalir di pipi Sisil. "Aku nggak tahu siapa yang tega menfitnah aku, tapi aku nggak pernah ngelakuin ini, Keanu. Aku bersumpah!" --- Saat suasana semakin tegang, Sarah masuk dan berdiri dengan senyum puas di wajahnya. "Sudah selesai?" tanya Sarah dengan nada mengejek. Sisil menatap Sarah dengan tatapan penuh kebencian. "Kamu yang ngelakuin ini, kan? Kamu yang bikin foto palsu itu?" Sarah pura-pura terkejut. "Aku? Kenapa aku harus repot-repot melakukannya? Kalau memang kamu nggak bersalah, buktikan saja." Keanu yang masih terbakar emosi langsung menunjuk Sisil. "Aku nggak peduli lagi, Sisil. Sekarang juga kamu harus balikin semua uang yang udah aku kasih buat hidupmu! Dan pergi dari sini! Aku nggak mau lihat wajahmu lagi!" "Keanu, aku nggak punya uang sebanyak itu. Kamu tahu aku nggak mungkin bisa balikin semuanya," ujar Sisil dengan suara lirih. Sarah menambahkan minyak ke api. "Oh, jangan lupa, Keanu. Bayi yang dia kandung mungkin aja anak pria yang ada dalam foto itu. Kita yang sudah menikah lebih dari 3 tahun aja, aku susah untuk hamil, sedangkan dia. Baru satu bulan menjadi istrimu, dia sudah hamil. Bukan tidak mungkin kan, kalau bayi itu anak lelaki itu!" Keanu terdiam sejenak, matanya berkaca-kaca antara marah dan kecewa. "Benar begitu? Mulai sekarang, kembalikan uangku dan pergi dari sini! Jika tidak, jangan salahkan aku kalau aku akan memasukkanmu ke penjara!" Tanpa memberi kesempatan Sisil bicara lagi, Keanu berbalik dan pergi meninggalkan apartemen Sisil. Sementara Sarah, menatap Sisil dengan penuh kepuasan. --- Sisil jatuh terduduk di lantai, air matanya mengalir deras. "Ya Tuhan... bagaimana caranya aku mendapatkan uang dalam sekejap?"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN