Keesokannya, Keanu terbangun saat mendengar suara Sisil yang tengah muntah di kamar mandi. Keanu menatap istrinya dengan khawatir. Sudah dua hari ini Sisil sering muntah di pagi hari. Dan pagi ini, kejadian itu terulang lagi. Begitu selesai muntah, Sisil terduduk lemas di lantai kamar mandi, sementara Keanu dengan sigap memijat tengkuknya. "Sayang, kamu nggak bisa terus begini. Kita ke dokter aja, ya?" pinta Keanu lembut, matanya penuh kekhawatiran. Sisil menggeleng pelan. "Nggak perlu, Mas. Aku udah mendingan kok, tadi cuma enek aja. Setelah muntah, rasanya lebih baik." Keanu menghela napas panjang, jelas tidak puas dengan jawaban itu. "Sayang, aku nggak mau ambil risiko. Kamu bisa sakit kalau terus begini." Sisil tersenyum lemah. "Mas, jangan lebay. Aku cuma kecapekan aja. Mungkin