“Kita harus bicara.” Ucapan bernada dingin itu seketika membuat kedua sejoli itu saling menjauh.
“Apa yang Mama lakukan disini?” Tanya Mirza seraya membalikkan tubuhnya dan menyembunyikan Halwa di belakangnya saat wanita yang melahirkannya itu masuk ke bagian dalam apartemennya dan langsung menuju sofa single yang ada disana.
“Apa yang perlu kau sembunyikan dari Mama, Mirza? Mama tahu siapa dia jadi kamu gak perlu repot untuk menyembunyikannya.” Ucap wanita itu dengan nada dinginnya. “Kemari dan duduk disini, Halwa. Kamu juga.” Perintah wanita itu pada Halwa dan Mirza secara bergantian. Halwa pada akhirnya berjalan ke samping Mirza dan melangkahkan kakinya menuju sofa. Mencium punggung tangan wanita lanjut usia itu sebelum duduk di sofa panjang yang ada disana. Sementara Mirza, pria itu
