Malam hari. Setelah puas melepaskan sejenak beban masalahnya dengan Enzo, Sinola diantar pulang oleh sang CEO Prestige Market itu. "Inget, ya. Lo harus kuat dan bicarain semua perlahan." "Iya, Enzo bawel." Lagi-lagi, prilaku Enzo yang sengaja cerewet berhasil membuat Sinola tersenyum. "Thanks, udah nganter." "Hmm, Nganter doang? Kayaknya lebih dari itu?" ledek Enzo. "Astaga ... lo perhitungan nih ceritanya?" Sinola menggeleng kepala tak percaya dan sontak membuat Enzo tersenyum gemas. "Lebih dari apa maksudnya?" Namun, secara tak terduga Benjamin muncul dan menimpali obrolah keduanya dengan tatapan tak suka. Bagaimana tidak, bukan menyelesaikan permasalahan, sang tunangan malah terlihat di antar pulang oleh pria yang memiliki sejarah diam-diam menyukainya. "Ben, ini gak seper

