"Aku sudah tidak sanggup lagi hidup bersamanya. Rasanya ... aku muak melihat wajahnya, dan hanya berpura-pura tersenyum bahagia di depannya, aku pun jijik jika harus seranjang dengannya setiap hari. Apa kita berdua tidak bisa pergi saja dari sini?" Andjani memegang tangan Lingga dengan erat untuk ke sekian kalinya. Lingga yang mendapati hal itu, hanya bisa memandang tangan perempuan di hadapannya itu yang kini bertengger di lengannya. "Lingga, mari kita berdua pergi dari sini." Andjani kembali mengucapkan kalimat lain. Masih dengan wajah memelas milik perempuan itu. Andjani yang ingin mendapatkan persetujuan dari Lingga kini justru kembali mendapatkan penolakan. Tangannya kembali disingkirkan dari lengan Lingga oleh pemuda itu sendiri. "Maafkan aku, Andjani," ucap pemuda itu sembari m