"Tadi lo pulang sama Karina?" Ketika Jena masih sibuk dengan pipi merahnya, Jun memberinya pertanyaan itu. Sontak Jena langsung menoleh dan menatap Jun di atas kasurnya itu. "Iya." Jena menyahut dengan cepat. Ia menatap Jun yang masih mendongak menatap langit- langit kamar Jena dengan gimbot di tangannya itu. "Syukur deh, ada untungnya juga Karina ikut ekskul yang sama kayak lo, jadi kalian bisa pulang bareng." Jun kini kembali menatap pada layar gimbot itu. Tangannya kembali mengotak- atik gimbotnya. Jena yang mendengar ucapan dari Jun itu hanya bisa menganggukkan kepalanya. Benar memang yang dikatakan oleh Jun. Sekarang Jena tidak perlu khawatir untuk pulang ke rumah dengan berjalan kaki, pasalnya sudah ada Karina yang akan menemaninya. Dulu ketika ia harus selalu bolak balik bera