Jejak Aroma.

1296 Kata

Jafran terdiam sebentar. Kata-kata itu menembus pertahanannya. Dia mendengus, mencoba menyembunyikan getaran yang tiba-tiba menyerang dadanya. “Gila, kamu seneng banget bikin aku kerja dua kali.” ​Zumena menatapnya penuh arti, bibirnya melengkung nakal, matanya menyiratkan tantangan. “Kalau bukan aku, siapa lagi yang bisa bikin seorang Jafran Abimana mau repot-repot kerja dua kali?” ​Jafran hanya bisa mendecak, menyerahkan kartu akses itu ke tangannya. Ucapan itu terasa lebih dari sekadar gurauan; itu adalah sebuah pengakuan kekuatan. ​Di lorong apartemen yang mewah dan hening, ketika mereka akhirnya sampai di depan pintu perak metalik milik Zumena, wanita itu berhenti lagi. Kali ini, ia tidak mencari kartu, tidak pula bercanda. Ia menatap Jafran lama, pandangannya yang biasanya cerah k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN