Hanya Mimpi.

1101 Kata

“Likha?” Zalikha terperanjat kaget dan membuka matanya, terbangun dari tidurnya. Nyalang menatap langit-langit kamar yang membuatnya semakin sadar jika yang barusan terjadi adalah mimpi. “Sayang?” Semakin kaget ketika sentuhan lembut mendarat di pipinya, Zalikha menoleh cepat dan dilihatnya Daylon berjongkok di lantai sambil tersenyum padanya. “Kamu ketiduran, pasti karena kecapekan!” katanya sambil beralih duduk di kursi lain di dekat sofa dimana Zalikha berbaring. Perempuan itu bergegas bangun dan duduk, menyentuh pipinya yang terasa hangat. Mengingat mimpi barusan membuatnya malu sendiri, berpikir apa dia juga tanpa sadar mendesah ketika tidur tadi. Kalau iya, alangkah malunya dia jika Daylon mendengarnya. “Astaga, bisa-bisanya aku mimpi basah begitu!” gerutunya dalam hati, meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN