Wajah Bara yang tadinya beribu kali lipat lebih tampan dari biasanya kini hanya terlihat menekuk dengan pandangan sinis. Sebenarnya Bara masih belum rela melepaskan Ratna dari jangkauannya. Ia masih menginginkan bibir gadis itu masuk ke dalam mulutnya dan melumatnya hingga puas. Tetapi terkutuklah dengan suara cempreng Siti yang tiba-tiba berteriak memanggil Ratna. Alhasil ciuman mereka terlepas dan Ratna buru-buru kabur setelah mendorong tubuhnya menjauh. Bara saat itu hanya bisa melongo di dalam kamar mandi. Lalu ketika ia kembali ke ruang tengah. Matanya sudah menemukan seseorang tengah ikut bergabung terduduk bercengkrama dengan ayah Ratna. siapa lagi kalau bukan lelaki sialan itu. Apa dia tidak punya rumah mengapa harus datang lagi ke sini. Bara kembali menatap ke arah Ratna da