Dua Puluh Satu

1147 Kata

Sampai saat ini Bara masih mencoba untuk memejamkan mata tetapi rasa kantuk tak kunjung datang. Ia mencoba berpindah-pindah posisi. Tetapi tetap saja tidak berhasil. Bara tetap tidak bisa tidur. Bangkit dari berbaring. Bara kemudian memeriksa kasur yang kini ia duduki. Kasur lepet yang tergerai di lantai. Ini masih mending karena Ratna sengaja memberikan kasur yang paling bagus. Meskipun bagi Bara kasur seperti ini sudah layak untuk dibuang ke tempat sampah. Bara meraih ponselnya memeriksa waktu. Sudah masuk waktu jam 1 dini hari. Bara menggerakkan ponselnya di udara dan lebih sial lagi tidak ada sinyal sedikit pun. Ia seperti terdampar di pulau terpencil tanpa jaringan sinyal yang memadai. Hah! Hembusan kesal Bara terdengar, ia langsung bangkit berdiri. Membuka tirai kamar yang ia t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN