Ucapan Tuan Bara masih terngiang di telinga Ratna. Memperingati hati Ratna untuk tidak mengharapkan lebih pada hubungan ini. Ternyata benar ucapan Mas Amar. Seharusnya Ratna tidak seberani itu untuk menyukai Tuannya. Mereka berbeda, ia hanyalah gadis miskin dari desa yang sedang membantu perekonomian keluarga. Menjadi pekerja sambilan dan mendapatkan keuntungan dari pekerjaan tersebut untuk membahagiakan keluarganya. Tidak seharusnya ia menyukai Tuannya yang bergelimang harta. Pantas saja Tuan Bara langsung menyuruhnya untuk mengubur dalam perasaan ini. Karena mereka memang sama sekali tidak cocok. Perbedaan itu yang membuat Bara tidak mungkin bisa membalas perasaannya. Ratna memperhatikan wajahnya di balik cermin wastafel, kesedihan menyelimuti hatinya. Mencoba menyembunyikan air mata y