Tuan Malik kembali menjenguk Dirga keesokan harinya karena Rayyan masih mengurusi beberapa berkas di perusahaan. Rayyan memberitahu jika urusannya tidak akan lama. Namun, karena perasaan tidak tega mengingat Zira dan bi Sumi berdua saja, dia pun memutuskan datang. Dan sekarang, dokter muda yang bertanggung jawab pada Dirga itu justru mengatakan sesuatu yang jelas membuatnya terkejut luar biasa. “DNA? DNA apa maksud, Dokter?” Dokter Adam menghela napas pelan. “Bisakah kita membicarakan hal ini di ruangan saya saja?” dokter Adam sempat melihat sekitar. Takut ada yang mendengar dan tuan Malik ternyata menyetujuinya. Saat dia mengambil langkah, tuan Malik mengekorinya dan begitu sampai di ruangannya. “silakan duduk, Tuan,” ucap dokter Adam mempersilakan. Panggilan Pak kemarin telah berubah

