Tamparan Keras

1912 Kata

Indah melangkah mendekat. Dia menatapi suasana rumah yang berubah total dan menyimpan kemarahan yang terpendam dengan helaan napas pelan. Melihat Hazira yang begitu menikmati perannya dan sudah berhasil menggeser posisinya, jelas membuatnya muak dan ingin menampar wanita itu sekarang. Zira sendiri berusaha menetralkan raut wajahnya. Meski ada perasaan sedih yang tiba-tiba melingkupi hati dan perasaan takut mulai merajai karena hati seorang manusia biasa seperti Rayyan bisa berubah-ubah sesuai situasi, dia bisa apa selain menghadapi? Mungkin penyebab Rayyan bersikap seperti tadi adalah Indah yang sudah kembali dan kalaupun Rayyan berubah pikiran dan ingin berpaling dari komitmen serta janji-jani, tentu pilihannya hanya satu. Yakni merelakan Rayyan pergi dan dia bisa kembali ke kehidupanny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN