Dehan merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya sambil menutup mata, sesekali terdengar tarikan napas dalam dari pria yang sudah mengenakan piyama tidur dan beraroma sabun karena ia baru saja selesai bersih-bersih dan bersiap untuk istirahat.
Mata pria itu kembali terbuka dan menatap langit-langit kamar, ucapan Lora tadi sore membuatnya berpikir walaupun tadinya ia sama sekali tidak ingin memikirkan itu. Cukup lama Dehan hanya diam seperti itu hingga kini tangannya bergerak meraih handphone yang terletak di sampingnya. Dengan posisi yang tidak berubah, Dehan kini mulai iseng membuka sosial media dengan niat untuk mencari hiburan atau sekedar ingin menghabiskan waktu saja.
Dehan tersenyum saat melihat postingan dari Gama tentang ulang tahun Manda tadi karena memang tadi sepanjang perayaan kecil-kecilan pertama ulang tahun Manda rasanya sangat menyenangkan. Begitu pun dengan postingan Manda yang masih dibuat ramai oleh komentar dari Gama dan Nania yang tidak pernah gagal membuatnya tertawa.
Jari Dehan terus bergerak melihat berbagai postingan orang lain di sosial media, hingga kini ia terhenti pada satu postingan dan tertawa miring.
"Benar-benar tidak masuk akal mengingat apa yang dia katakan tadi sore padaku," ujar Dehan masih memperhatikan foto yang di upload oleh akun bernama InezaLoraaa. Foto itu menampilkan Lora yang tengah menggandeng tangan Randa dengan senyuman lebar, tak lupa caption romantis dibawahnya yang membuat siapapun yang membacanya akan tersenyum atau iri. Ini bukan hanya pikiran Dehan semata, terbukti jika membaca kolom komentar yang dipenuhi pujian pada postingan tersebut.
Entah kenapa jari Dehan bergerak mengetuk profil akun tersebut sehingga membuat layar kini dipenuhi oleh postingan Lora si pemilik akun. Jari Dehan bergerak cepat menggulir ke postingan lama milik Lora, cukup jauh dan lama karena Lora bisa dibilang sangat aktif dalam menggunakan sosial media. Hingga akhirnya Dehan berhenti dan mengetuk salah satu gambar yang diposting Lora sudah beberapa tahun lalu.
Dehan tersenyum memperhatikan foto sekelompok orang yang salah satunya adalah dirinya, "sudah lama sekali ternyata."
Otak Dehan tanpa disuruh langsung memutarkan ingatan mengenai foto itu. Itu adalah foto saat selesai salah satu kegiatan amal ketika ia dan Lora aktif dalam sebuah organisasi.
"Rasanya saat itu seru sekali, termasuk bagaimana hubunganku dengan Lora," Dehan terdiam sejenak lalu tiba-tiba saja dengan cepat keluar dari aplikasi sosial media tersebut seperti tengah menyadari sesuatu yang salah. Dia menggelengkan kepalanya sambil kini memijat pangkal hidungnya.
Notifisikasi pesan kembali mencuri perhatian Dehan untuk kembali melihat handphone nya.
"Lora? Kenapa pas sekali?" Dehan mengerutkan dahinya karena melihat pemberitahuan kalau pesan itu berasal dari Lora. Ia membaca pesan itu lalu mulai merasa ragu apakah ia harus membalas pesan itu atau tidak. Tapi disaat itu jarinya sudah bergerak untuk membalas terlebih dahulu.
.
.
Dari: Lora
Haii
Sedang apa??
Apa kamu sudah tidur?
.
Kepada: Lora
Aku akan tidur sebentar lagi
.
Dari: Lora
Kamu berbohong?
Mustahil seorang Dehan tidur jam segini.
Kamu pasti ada sesuatu yang harus dikerjakan kan?
Kalaupun tidak ada pasti matamu tetap saja akan terbuka lebar karena terbiasa begadang
.
Kepada: Lora
Tahu begitu kenapa bertanya?
.
Dari: Lora
Dehaaan, kenapa sinis sekali, hm?
Kamu masih marah masalah tadi?
.
Kepada: Lora
Jika tidak ada kepentingan berarti
Sebaik jangan menghubungiku
.
Dari: Lora
Kenapa?
.
Kepada: Lora
Pertanyaan itu tidak perlu dijawab
.
Dari: Lora
Hahaha
Kamu terdengar seperti sedang cemburu saja
Aku jadi senang
.
Kepada: Lora
Hah?
Aneh sekali
.
Dari: Lora
Kamu sudah lihat postinganku tentang Randa barusan kan?
.
Kepada: Lora
Kalau kamu memang sedang merindukan pacarmu, cukup hubungi dia saja
Kamu tidak perlu ikut mengirim pesan padaku
.
Dari: Lora
Dia sudah menghubungiku tadi
Tapi sepertinya aku salah
Seseorang yang aku ingin menghubungiku ternyata bukan Randa,
Tetapi kakaknya
.
Kepada: Lora
Gila
.
Dari: Lora
Memang.
Apa kamu sudah memikirkan ucapanku tadi?
.
Kepada: Lora
Aku tidak memikirkannya
.
Dari: Lora
Aku ngerti kok kalau kamu bohong,
Tapi kalau kamu benar-benar tidak memikirkannya aku sungguh kesal sekali.
Aku padahal berniat baik ingin membantu,
Setidaknya tolong pertimbangkan dan berjagalah untuk dirimu sendiri.
.
Kepada: Lora
Kenapa kamu ingin sekali membantuku?
.
Dari: Lora
Karena aku masih berharap masa depan sama kamu
Aku tidak ingin masa depanku berantakan
.
Kepada: Lora
Kalau begitu berhentilah memikirkan masa depan denganku
Tidak perlu repot
.
Dari: Lora
Kamu tidak perlu melarangku
Kamu tahu sendiri aku tidak mudah untuk digoyahkan.
Aku yakin seberapa keras pun Randa ingin melawanmu, dia tetap akan kalah karena dia tidak lebih pintar dan cerdas dibanding kamu.
Tapi sayang sekali, yang membuatku khawatir adalah Randa si licik sedang menyusun rencana, sedangkan Dehan si polos masih ragu apakah benar akan ada perang atau tidak
.
Kepada: Lora
Kamu sedang mabuk?
.
Dari: Lora
Waaaahhhh!
Dari mana kamu tahu aku sedang minum?
Hanya sedikit, sekedar teman santai di kamar
Aku sedang tidak ingin mabuk
Kenapa?
Ingin minum bersama?
.
Kepada: Lora
Kamu sepertinya sudah bicara sembarangan.
.
Dari: Lora
Wkwkwk, bisa saja kamu.
Lain kali ayo habiskan waktu bersama
.
Kepada: Lora
Tidak
Terima kasih.
.
.
Dehan memutuskan untuk mengabaikan balasan yang dikirim oleh Lora. Seharusnya sejak awal ia sudah tidak meladeni wanita itu karena tidak ada gunanya sama sekali dan hanya menambah pikiran saja.
Dehan melamun sebentar, dan tiba-tiba saja ia ingin mengirim pesan pada seseorang yang lain, walaupun ragu akhirnya ia tetap membulatkan niat untuk mengirim pesan. Dan tanpa sadar ia sudah tersenyum saat pesannya dibalas dengan cepat.
.
.
Kepada: Prisa
Prisa
Apakah kamu sudah istirahat?
.
Dari: Prisa
Belum pak
Ada apa?
.
Kepada: Prisa
Tidak ada apa-apa sebenarnya
Saya cuma mau mastiin
Kamu sama Nania apakah sudah sampai di rumah dengan selamat?
.
Dari: Prisa
Oh udah kok pak
Dari sejak sore tadi pak.
Maaf pak,
Ini bapak emang baru kirim pesan ke saya atau emang pesan bapak baru aja masuk di hp saya?
.
Kepada: Prisa
Memang baru saya kirim pesan kok
Memangnya kenapa?
.
Dari: Prisa
Karena aneh saja pak
Baru bertanya saya dan Nania sudah sampai rumah di jam segini
Kan kita sama-sama pulang sejak sore pak
Atau bapak ngira rumah saya jauh banget ya pak?
Hahaha
Tapi kan harusnya bapak belum lupa rumah saya dimana.
.
Kepada: Prisa
Hahahaha
Iya juga ya
Aneh sekali saya
Maaf saya terlambat bertanya
.
Dari: Prisa
Hehe
Nggak apa-apa pak
Masih syukur saya diinget sama bapak
Oh iya, gimana Manda pak?
Kayaknya seneng banget sama hadiah bapak
Dia udah unboxing belum pak?
.
Kepada: Prisa
Sepertinya sudah dibuka satu-satu persatu isi hadiah dari saya
Soalnya kedengeran bunyi teriak-teriak dari kamar Manda
Saya nggak ngerti kenapa dia sampai teriak histeris gitu
Memangnya ada apa sih di dalam album?
Ada laba-laba, kecoak atau kejutan menyeramkan gitu?
.
Dari: Prisa
Wajar sih pak
Isi album itu di dalamnya ada foto random gitu pak
Dapatnya ya sesuai keberuntungan
Mungkin itu yang bikin Manda teriak-teriak
.
Kepada: Prisa
Oalah, seperti itu ternyata
Papa saya sampai kaget dan langsung lari ke kamar Manda takut ada apa-apa
Eh taunya kata papa saya dia lagi buka kado yang dari saya
Papa saya juga ikutan bingung
.
Dari: Prisa
Ya ampun, beneran pak?
Nggak kebayang deh ekspresinya Pak Firman, pasti lucu sekali
Wkwkwkwk
.
Kepada: Prisa
Tapi di sisi lain saya jadi seneng.
Kayak berhasil bikin Manda bahagia banget
Dia juga selalu bahas masalah kue yang kita buat
Enak banget katanya
.
Dari: Prisa
Syukur ya pak, secara keseluruhan perayaan ulang tahun pertama Manda bisa dibilang sukses.
.
Kepada: Prisa
Semua juga berkat kamu dan yang lain
Sekali lagi terima kasih ya Prisa.
.
Dari: Prisa
Sama-sama pak
.
Kepada: Prisa
Besok kamu ke shelter?
.
Dari: Prisa
Iya pak, pasti
Soalnya tadi bapak tahu sendiri saya di shelter cuma setengah hari.
.
Kepada: Prisa
Habis dari shelter ada rencana lain nggak?
.
Dari: Prisa
Kayaknya nggak ada pak.
Ada apa?
Apa ada yang perlu saya bantu?
.
Kepada: Prisa
Saya cuma mau say thank you dengan ngajak kamu keluar saja sebentar
Itu pun kalau kamu tidak keberatan
.
Dari: Prisa
Barengan Nania Gama juga, pak?
.
Kepada: Prisa
Tidak, hanya kita
Bagaimana?
.
Dari: Prisa
Ouh, hanya kita ini cuma berdua pak?
.
Kepada: Prisa
Iya
Lagian saya besok juga ke shelter
Ya sekalian waktu kita balik dari shelter kita keluar sebentar
Bagaimana?
.
Dari: Prisa
Boleh pak
.
Kepada: Prisa
Baiklah
Kalau begitu sampai jumpa besok
.
Dari: Prisa
Baik pak.
Terima kasih
.
.
Dehan tersenyum melihat balasan pesan dari Prisa. Namun disaat itu pula ia terdiam sejenak dan berpikir.
"Kenapa mendadak aku mengajak Prisa bertemu lagi?"
*****************************************
Makasih loh yang udah nungguin ceritanya update, terakhir kali update 2021, sekarang udah 2022 aja
wkwkwkwkwkwk
see you!!!