“Ke kantor saya sekarang! Kita bicara di ruangan saya, “ perintah Ilham pada Indira. “Baik, Tuan. Saya segera ke sana sekarang.” Indira mengambil tasnya lalu menyimpan ponsel ke dalam tas. “Lin, aku keluar dulu sebentar. Ada urusan di luar. Titip ya, Lin. Maaf karena harus ninggalin kamu dalam keadaan kacau begini.” Linda menepuk pundak Indira. “Ya, semua akan baik-baik saja kok, Dira.” Linda menatap Indira dengan perasaan kasihan. Perempuan muda itu baru mulai usahanya, tetapi sudah mendapat masalah besar. Indira pun tiba di kantor Ilham. Perempuan itu menemui pengawai di lobi kantor lalu diantar ke ruangan Ilham. Perempuan itu masuk setelah mengetuk pintu. “Duduk, Dira! Dulu kamu belum pernah ke kantor saya, sekarang baru ada kesempatan kamu datang ke ruangan saya.” Ilham bangk