Oki mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan sinis yang terlontar dari bibir Ilona. Mulanya Oki tak mengerti. Namun bayang-bayang Vanya yang menyebalkan muncul dalam benaknya, bertepatan dengan itu Oki dapat menyimpulkan siapa sosok yang Ilona maksud. "Dia sahabat gue. Udah gue anggap adik sendiri malah. Lo enggak salah pakai nada sinis begitu waktu nanyain soal Vanya?" "Y--yaa aneh aja. Serius kamu cuman sahabatan sama dia, Oki?" Sebenarnya Ilona tidak berhak bertanya demikian. Namun perasaannya tak dapat ditahan lagi. Ia merasa harus menemukan jawaban itu sekarang juga. Langsung dari sosok yang bersangkutan. Ilona pikir, mendapatkan jawaban dari pertanyaannya akan mudah. Namun ternyata..justru luka lagi yang Oki torehkan. Tak puas merendahkannya. Oki kembali terkekeh. Tangannya