Lian berdiri di bawah shower yang airnya diatur dingin. Padahal hari sudah petang. Itu semua sengaja dilakukan olehnya untuk mendinginkan kepalanya yang tiba-tiba mengebul. Lian tidak habis pikir, mengapa sang papa tiba-tiba memberinya dua pilihan sulit yang tidak masuk akal? Memangnya ia berbuat salah apa? Lian merasa ada yang janggal di sini. Ia seperti korban. Tidak tahu saja dirinya jika Vanya juga menjadi korbannya. Lian sedang terkena karma atas kelakuannya sendiri. Itulah yang belum Lian sadari. Sehingga menganggap dirinyalah yang paling menjadi korban. Mengusaikan ritual mandinya, Lian telah mengenakan baju koko dan bersiap untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Ia akan meminta petunjuk pada-Nya. Di antara dua pilihan tersebut, pilihan yang mana yang sebaik-bai