Bukan Ajakan, Tapi Perintah!

1840 Kata

Setelah Vanya benar-benar tenang, barulah Isna akan mulai menuntaskan rasa penasarannya. Tentu wanita itu akan bertanya pada Vanya mengenai siapa tokoh-tokoh penyebab lara hatinya. Di pikiran Isna di sini terdapat dua tokoh yang berpengaruh dalam tangis Vanya. Yang satu, pria yang meninggalkannya untuk bertunangan dengan wanita lain. Yang kedua, sosok pria yang menyukainya namun berbeda keyakinan. "Makasih ya, Mi. Karena Mami, Vanya jadi jauh lebih baik. Now, I'm okey Mi.." "Baguslah kalau begitu. Tapi giliran Mami yang not okey." Vanya mengernyitkan dahinya. Ada apa dengan maminya? Perasaan hubungan mami dan papinya baik-baik saja. Atau..tanpa sepengetahuan Vanya mereka sebenarnya sedang bertengkar. Pelan-pelan Vanya bertanya, "Mami sama Papi berantem?" "Enggak. Kami baik-baik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN