ARSENO'S POV
Aku masih pakai piama semalam waktu Mbak cantik mengguncang pundakku dengan tanpa perasaan. Alhasil, aku bangun tidur dengan perasaan kesal karena terkejut dan bergumam tidak jelas.
"Mbak cantik nggak punya perasaan banget, sih...," kesalku masih dengan mata terpejam, tapi aku sudah duduk di atas ranjang.
Penampilanku sekarang mungkin acak-acakan. Rambut berantakan, muka berminyak dan tai mata yang mungkin masih memenuhi sekitar area mata.
"Kalau pakai perasaan bukannya bangun, lo malah baper sama gue!"
Ah, Mbak cantik satu ini bisa aja. Aku tidak menyangka Mbak cantik bisa menggombal walaupun cara dia mengatakannya dengan nada suara ketus.
"OH---"
"Cepetan mandi! Kita pulang hari ini," titahnya, memotong ucapanku.
Dengan kesadaran setengah penuh, aku bisa lihat
