Tok.. tok.. tok
Makan siangku terganggu karena seseorang mengetuk pintu. Aku terpaksa beranjak dari meja makan untuk membuka pintu.
“Sebentar.” Kataku dengan volume suara cukup keras.
“Michael ?” Aku sangat bingung ketika melihat Michael yang sudah berada di depan rumahku.
“Aku mau minta maaf karena sudah mecat kamu kemarin. Aku gak seharusnya kayak gitu sama kamu.” Kata Michael.
“Aku boleh masuk ?” Tanya Michael.
“Gak bisa. Kita ngobrol di luar aja.” Jawabku sambil menyandarkan badan ke dinding.
“Oke, gak apa – apa kalau kamu gak ngizinin aku untuk masuk kedalam rumah kamu. Tapi aku bener – bener ngerasa bersalah. Aku mau minta maaf.”
“Iya, gak apa – apa.” Kataku.
“Maaf juga kalau kemarin tiba – tiba aku ngundang kamu ke acara main golf.” Lanjut Michael.
“Itu doang yang mau kamu omongin ?”
“Aku juga minta maaf kalau aku udah nyakitin perasaan kamu, aku kemarin kebawa emosi dan rasa cemburu.” Jelas Michael.
“Cemburu ? kita kan gak ada hubungan apa – apa.”
“Iya, aku tau. Tapi kamu seharusnya tau kan kalau aku punya rasa sama kamu.” Michael mendekati wajahnya denganku. Aku mundur perlahan untuk menjauh dari Michael.
“Kasih aku kesempatan sekali lagi untuk perbaiki semua kesalahan aku.” Michael memohon sembari memegang tanganku, namun aku melepaskan genggamannya. Aku tidak mau berpegangan tangan dengannya. Aku masih tersinggung dengan perbuatannya padaku. Kata – kata maaf saja tidak cukup untuk mengobati rasa sakit di hatiku.
“Sudahlah. Aku gak mau denger kata – kata apapun lagi dari kamu.” Kataku, lalu aku menutup pintu.
“Tunggu.” Michael menahan pintu agar tidak tertutup.
“Apa lagi ?”
“Aku bener – bener gak bisa jauh dari kamu Michelle.”
“Cukup.” Teriakku. Lalu aku menutup dan langsung mengkunci pintu.
“Gimana caranya biar kamu bisa maafin aku ?” Tanya Michael.
“Kamu mau gak jadi pacar aku ?” Teriak Michael.
Aku terkejut dengan pertanyaannya, lalu aku langsung membuka pintu rumah.
“Jadi pacar kamu ? maksudnya apa ?” Tanyaku kebingungan.
“Iya jadi pacar aku, kamu gak denger ?”
“Kamu baru minta maaf tapi udah minta aku jadi pacar kamu ? kamu gila ?”
“Yaudah kalau kamu gak mau jadi pacar beneran aku, kamu mau kan jadi pacar pura – pura aku ?” Tanyaku.
“Pacar pura – pura ? Maksudnya ?” Aku sangat bingung dengan pertanyaan Michael yang sangat konyol.
“Iya. Kalau kamu mau, aku bakal kabulin semua permintaan yang kamu minta sama aku. Apa aja.” Kata Michael.
Aku diam dan berpikir sejenak. Michael menawarkan hal yang cukup membuatku tertarik. Sepertinya aku akan menerima tawarannya itu. Walaupun sebenarnya aku tidak ingin untuk dekat dengan Michael tapi karena ia akan mengabulkan semua permintaanku, aku tidak akan menolaknya.
“Tapi aku gak mau semua orang tau kalau kita pacaran.” Kataku.
“Kamu cukup pura – pura jadi pacar aku didepan partner bisnis aku aja. Karena untuk buat dia tertarik aku harus mempunyai pasangan dan kamu satu – satunya cewek yang aku suka.”
“Kamu juga cerdas dan tau tentang bisnis aku, jadi aku gak perlu jelasin apa – apa lagi.” Lanjut Michael.
“Oke kalau gitu. Berapa lama aku bakal jadi pacar pura – pura kamu ?” Tanyaku.
“Cuma sampai kerjasamanya jadi kok.” Jawab Michael.
“Oke.”
“Makasih banyak ya udah mau bantu aku. Aku janji bakal nurutin semua permintaan kamu.” Kata Michael.
“Iya.”
Aku baru sadar bahwa Chris sudah menelfonku sejak sejam lalu. Ia menelfon ku sebanyak 10 kali. Aku semakin yakin kalau Chris memang benar – benar mencintaiku dan ingin aku bersama dengannya terus. Terbukti dari kekhawatirannya itu. Aku menelfon Chris balik agar ia tidak khawatir dan tidak berfikir negative padaku.
“Halo.”
“Michelle. Kamu kebiasaan deh kalau telfon gak diangkat.” Keluh Chris.
“Aku minta maaf, tadi aku gak denger kalau kamu nelfon aku.” Kataku.
“Emangnya kamu kemana tadi ?” Tanya Chris.
Pertanyaannya membuat aku bingung. Tidak mungkin aku menjawab kalau sebenarnya Michael ke rumahku dan meminta aku agar menjadi pacar pura – puranya, bisa – bisa Chris akan marah dan salah paham denganku.
“Aku tadi lagi beres – beres rumah aja kok. Gak kemana – mana.” Jawabku. Aku terpaksa berbohong pada Chris, aku takut ia akan marah padaku.
“Oh gitu. Oke deh.”
“Nanti malam kita ketemu yok.” Ajak Chris.
“Ketemu dimana ?” Tanyaku.
“Nanti aku jemput kamu dan nanti kita kerumah aku.” Jawab Chris.
“Oke. Sampai ketemu nanti malam. Bye.”
“Bye.”
Aku tidak sabar untuk bertemu Chris malam ini. Aku akan berpakaian sangat cantik dan seksi untuk menyenangkan Chris, laki – laki yang bisa membuat aku melayang dan bahagia.
“Michelle.” Panggil ibu.
“Iya mom.” Aku keluar kamar dan turun dari lantai 2. Aku menghampiri ibuku yang baru pulang dari rumah sakit.
“Mom ada beli sesuatu buat kamu.” Ibuku memberi aku sebuah kotak berwarna coklat.
“Apa ini mom ?” Aku membuka kotak yang ibu berikan. Sebuah buku diary dengan cover yang sangat bagus. Bergambar burung cendrawasih dengan background berwarna pink.
“Wow, ini cantik banget. Makasih mom.” Aku memeluk ibuku.
“Iya sama – sama. Mom seneng kalau kamu suka dengan diary itu.” Kata ibuku.
“Dalam rangka apa ini mom ngasih buku diary ?” Tanyaku.
“Gak dalam rangka apa – apa. Tadi mom mampir ke toko buku terus ngeliat buku ini deh.” Jawab ibuku.
“Oh gitu. Oke deh mom.”
-
19.00 Malam
Aku memilih – milih baju paling cantik menurutku. Aku harus tampil maksimal saat bertemu dengan Chris. Pilihanku jatuh pada blouse Sabrina pink dengan rok berwarna putih. Tidak lupa untuk memakai parfum kesukaanku yang beraroma vanilla.
Tidak perlu waktu yang lama untuk menunggu Chris menjemputku. Dalam waktu 15 menit ia sampai di rumahku. Aku membuka pintu dan melihat dia yang sedang berdiri sambil memegang seikat bunga mawar merah.
“Chris.” Aku memeluk dan mencium bibirnya.
“Ini untuk wanita paling cantik dan spesial dihidup aku.” Chris memberiku seikat bunga mawar yang ada di tangannya.
“Makasih Chris, laki – laki yang paling bisa buat aku bahagia.” Kataku.
“Kamu cantik banget sih.” Puji Chris.
“Kamu juga ganteng banget.”
“Kamu bisa aja.” Kata Chris yang tersipu malu.
“Ayo kita pergi. Kamu udah siap kan ?”
“Ayo, udah kok.” Jawabku.
Aku dan Chris menggunakan mobilnya untuk pergi ke rumahnya.
--
Sesampainya di rumah Chris, aku langsung dibawa Chris ke kamarnya. Setelah sekian lama kami tidak b******a, hari ini kerinduan yang terpendam akhirnya terlepaskan. Chris menciumku dengan penuh gairah. Ia memegang leherku, mencekikku pelan memberi kesan seksi.
Aku yakin setiap wanita di bumi ini tidak akan menolak untuk b******a dengan Chris. Ia sangat seksi dan tampan. Ia membuka kaos hitam yang dikenakannya dan membuangnya kelantai, lalu ia melepaskan celana jeansnya. Dari ujung kepala sampai ujung kakiny sangat menggodaku. Bisa dilihat dari badannya, Chris rajin berolahraga dan menjaga tubuhnya agar tetap fit.
Chris memegang daguku, lalu ia menyentuh bibirku dengan ibu jarinya. Tatapan matanya sangat membuat aku bernafsu dan ingin sekali untuk didominasi olehnya. Kemudian ia mencium telinga hingga leherku. Ia memberikan banyak sekali jejak cinta pada leherku. Aku harus membeli stok concealer untuk menutupi tanda merah di leherku.
“Setiap kali aku ngeliat kamu, rasanya aku ingin menerkam kamu Michelle.” Ucap Chris sambil berbisik di telingaku.
“Dimana pun. Di tempat umum sekalipun.” Lanjut Chris.
Aku hanya diam mendengar perkataannya tersebut. Aku hanya memejamkan mata menikmati setiap kata seksi yang ia ucapkan. Bukan hanya badannya, tetapi suaranya juga terdengar sangat seksi dan menggoda.
Aku yakin Chris bisa dengan sangat mudah merayu para wanita agar bisa b******a dengannya, tapi aku tau Chris adalah orang yang berkelas dan tidak mungkin melakukan hal murahan seperti menggoda banyak wanita hanya untuk ia manfaatkan.
“Aku milik kamu malam ini Chris.” Kataku sambil memegang rambutnya.
“Yes, you are.” Chris merebahkan badannya di tempat tidur.
---
“Kamu suka gak sih sebenarnya sama aku?” Tanya Chris.
“Suka banget.” Jawabku.
“Kalau kamu ? suka gak sama aku ?” Tanya ku.
“Suka banget lah. Kamu itu drugs ya aku.” Chris memelukku.
"Kenapa kamu tu suka sama aku ? sampai bilang kalau aku itu drugsnya kamu ?"
"Aku gak butuh alasan untuk menyukai kamu. Tapi entah kenapa hati aku tu milih kamu. Aku ngerasa kamu adalah orang yang tepat buat aku." Jelas Chris.
"Tau gak sih dulu waktu aku masih sekolah, ada cowok yang suka sama aku, dia kayak ngejar - ngejar aku gitu." Kataku.
"Terus ?" Chris mulai penasaran dengan ceritaku.
"Terus dia nyatain perasaannya di depan kelas. Aku tolak dia, eh besoknya dia malah nyatain perasaannya lagi."
"sumpah tu orang nyalinya top banget kayaknya."
"Hahah iya. Terus aku tolak lagi dan akhirnya besoknya dia gak masuk sekolah selama sebulan." Aku tertawa.
"Hahaha. Kocak banget sih. Heran aku ngeliatnya.
Malam ini aku dan Chris bercerita tentang masa lalu di sekolah kami. Ia bercerita bahwa banyak anak - anak perempuan yang memintanya sebagai pacar tapi selalu ia tolak. Aku tidak terkejut mendengar ceritanya itu karena Chris itu sangat tampan dan wajar sekali banyak yang menyukai dan ingin menjadikannya pacar.
Chris juga mengatakan bahwa Michael saat masih sekolah mempunyai banyak pacar. Michael salah satu laki - laki yang di anggap playboy di sekolah mereka. Aku tidak menyangka kalau Chris dan Michael bersekolah di sekolah yang sama.