Mata Chris memancarkan cahaya yang seolah – olah menerangi jiwaku. Warna bola matanya yang indah tetap terlihat di jalanan yang gelap. Aku dan Chris terpaku dalam momen romantis sejenak. Semua suara kendaraan seketika menghilang, aku hanya terfokus dengan wajahnya.
“Apa kamu mau masuk ke dalam?” tanya Chris.
Aku mengernyitkan dahi, “bagaimana caranya? Rumah ini sudah bukan milikku lagi.”
“Aku tau caranya, apa kamu mau mencobanya?” tanya Chris kepadaku.
“Hahaha, bagaimana?” tanyaku seraya menundukkan kepala.
Chris mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, kemudian ia menunjukkan sebuah kunci tepat di depanku, “kita masuk dari pintu depan.”
Aku menutup mulutku dengan tanganku, betapa terkejutnya aku melihat benda yang ia tunjukkan sekarang, “Chris, apakah itu kunci?”
Chris ters
