Mati Kutu

1154 Kata

Dimas masih diam di tempatnya berdiri. Sang sekretaris sudah pergi duluan menuju ruangannya. Sebuah pesan yang masuk dari nomor Niken, membuatnya menjadi patung seketika. Dimas tahu suara siapa yang sahabatnya itu kirim ke ponsel-nya. Itu suara Rayya. Dimas sangat hafal dengan suara perempuan yang sudah mengisi hati dan harinya itu. Lelaki itu kemudian mencoba menghubungi nomor Niken. Nada sambung langsung terdengar. Tak lama panggilannya pun diterima oleh sahabatnya di seberang sana. [Iya, hallo, Dim!] "Apa maksud kamu, Niken?" [Maksud apa yah, Dim?] "Enggak usah pura-pura. Apa sebenarnya tujuan kamu mendatangi Rayya?" Terdengar suara desah kesal sahabatnya di ujung telepon. Tidak segera menjawab, Niken seolah sedang mengumpulkan kekuatan untuk mengahadapi pertanyaan yang akan D

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN